Jumat, 21 Oktober 2016

RHINITIS ALERGI

Rhinitis adalah peradangan dan iritasi yang terjadi di membran mukosa di dalam hidung. Secara garis besar rhinitis dibagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi. Rhinitis alergi atau yang disebut juga hay fever disebabkan oleh alergi terhadap unsur seperti debu, kelupasan kulit hewan tertentu, dan serbuk sari. Sedangkan rhinitis nonalergi tidak disebabkan oleh alergi tapi kondisi seperti infeksi virus dan bakteri.
 Gejala Rhinitis
 
Penyebab Rhinitis
 
Diagnosis Rhinitis
 
Perawatan Rhinitis
 
Komplikasi Rhinitis
 
Pencegahan Rhinitis
Rhinitis memiliki gejala yang mirip seperti pilek dan biasanya akan muncul sesaat setelah terpapar alergen. Gejala rhinitis yang biasanya muncul adalah:
§  Bersin-bersin.
§  Hidung tersumbat atau berair.
§  Berkurangnya sensitifitas indera penciuman.
§  Rasa tidak nyaman atau iritasi ringan di dalam dan area sekitar hidung.
Jika gejala yang dialami disebabkan oleh rhinitis nonalergi misalnya akibat infeksi virus, biasanya Anda akan mengalami gejala tambahan, seperti nyeri, sakit otot, dan batuk. Pada rhinitis nonalergi, kerak bisa tumbuh di dalam hidung dan mengeluarkan bau busuk. Jika Anda ingin menyingkirkannya bisa menyebabkan pendarahan. Rhinitis yang disebabkan oleh alergi bisa menyebabkan rasa gatal-gatal.
Beberapa orang mengalami gejala rhinitis yang parah dan berkelanjutan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari akibat tidurnya yang terganggu di malam hari. Namun, kebanyakan penderita rhinitis hanya mengalami gejala ringan yang mudah diobati secara efektif.
Peradangan membran mukosa yang diakibatkan oleh bakteri, alergen (penyebab alergi), dan virus menyebabkan gejala-gejala rhinitis.
Beberapa penyebab rhinitis alergi adalah kelupasan kulit mati atau rambut hewan, bahan kimia di tempat kerja, tungau debu rumah, serta serbuk sari dan spora. Sedangkan penyebab rhinitis nonalergi adalah faktor lingkungan, kerusakan jaringan di dalam hidung, penggunaan dekongestan hidung berlebih, dan infeksi.
Ada beberapa cara untuk mendiagnosis rhinitis alergi, di antaranya dengan mengetahui gejala serta riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Selain itu, ada dua tes alergi utama yang dapat membantu diagnosis rhinitis, yaitu tes darah dan tes tusuk kulit.
Jika ternyata bukan karena alergi, tes medis lain seperti endoskopi pada rongga hidung dan CT-scan bisa dilakukan untuk memeriksa rongga hidung.
Anda bisa melakukan perawatan rhinitis di rumah jika gejala yang dialami tidak terlalu parah dengan obat-obatan yang dijual secara bebas, seperti dekongestan dan antihistamin. Antihistamin memiliki efek yang bertahan lama untuk meredakan gejala, seperti hidung tersumbat atau berair dan bersin-bersin. Namun jika gejala rhinitis lebih parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, periksakan diri ke dokter.
Selain dengan obat-obatan, Anda juga bisa membersihkan saluran hidung untuk membantu menjaga agar hidung bebas dari penyebab iritasi. Imunoterapi juga bisa dilakukan untuk mengatasi rhinitis alergi dan biasanya dilakukan jika gejala yang dialami sudah parah. Namun, terapi ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis yang terlatih.
Rhinitis memiliki risiko memunculkan komplikasi, tapi hal ini jarang terjadi. Berikut ini adalah komplikasi rhinitis yang mungkin terjadi.
§  Sinusitis. Infeksi terjadi karena ingus tidak bisa mengalir dari sinus akibat pembengkakan dan peradangan rongga hidung.
§  Infeksi telinga bagian tengah.  Bagian telinga yang terletak di belakang gendang telinga bisa terkena infeksi akibat rhinitis.
§  Polip hidung. Jaringan yang tumbuh di dalam lubang rongga hidung dan sinus akibat inflamasi pada lapisan dinding rongga hidung.
Operasi mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah yang parah dan telah berlangsung lama, namun jika belum terlalu parah, masalah tersebut bisa diatasi dengan obat-obatan.
Pencegahan rhinitis dapat dilakukan dengan menghindari pemicu yang dapat menyebabkan timbulnya gejala rhinitis, seperti menghindari lingkungan yang berpolusi atau terpapar asap rokok.
Selain itu, Anda juga sebaiknya menghindari alergen yang umum, seperti serbuk sari, tungau debu rumah, spora kapang, serta kelupasan kulit mati, kotoran dan urine kering hewan peliharaan.
Untuk rhinitis yang tidak disebabkan oleh alergi, segera obati penyebab dasar agar tidak berkelanjutan. Misalnya mengonsumsi antibiotik untuk rhinitis akibat infeksi bakteri.

Pantangan Makanan Bagi Penderita Rhinitis,- Rhinitis adalah radang selaput lendir yang disebabkan oleh virus, bakteri, iritasi atau alergi. Jenis yang paling umum dari rhinitis adalah rhinitis alergi yang biasanya dipicu oleh udara alergen seperti serbuk sari dan ketombe. Rhinitis dapat menyebabkan gejala tambahan, seperti bersin dan hidung gatal, batuk, sakit kepala, kelelahan, malaise, dan gangguan kognitif.
Sementara itu gaya hidup seperti dari hal makanan bisa memperburuk kondisi penyakit rhinitis, maka dari itu Anda perlu mengetahui apa saja makanan yang harus dihindari serta makanan apa saja yang bisa Anda makan.
Berikut beberapa makanan yang harus dihindari bagi penderita rhinitis, diantaranya ;
1.      Buah-buahan » Buah-buahan memang sangat baik untuk kesehatan. Tetapi, ternyata tidak semua buah-buahan baik untuk penderita rhinitis, seperti pisang, melon dan zucchini. Buah-buahan ini akan memicu alergi serbuk sari makanan pada penderita rhinitis alergi.
2.      Sayuran » Sayuran ini termasuk jagung dan seledri. Seledri mengandung protein yang meniru serbuk sari rumput, yang merupakan stimulan kuat untuk alergi.
3.      Aditif » Beberapa aditif makanan buatan dapat memperburuk rhinitis alergi. Makanan aditif berkisar dari pengawet, perasa dan pewarna buatan. Penyebab terbesar termasuk FD & C pewarna kuning nomor 5, monosodium glutamat dan benzaldehida.
4.      Kacang-kacangan dan Biji-bijian » Tanaman seperti chamomile dan echinacea dan makanan Almond, hazelnut dan biji bunga matahari dapat memicu respon alergi pada penderita rhinitis.
5.      Makanan dan Minuman Dingin » Makanan dan minuman yang sangat dingin bisa menyebabkan kejang pada tabung pernapasan besar yang disebut bronkospasme. Makanan ini termasuk Es krim, milkshake, es slushies dan bahkan minuman es dapat merangsang bronkospasme, yang bisa mengarah ke batuk.
Untuk itu anda perlu mengetahui makanan apa saja yang baik bagi penderita rhinitis. Berikut anjuran makanan bagi penderita rhinitis, diantaranya ;
·         Minuman dan makanan hangat » Minuman dan makanan hangat ini termasuk teh atau sup ayam, cairan hangat membantu memecah kemacetan di saluran napas Anda, sehingga lebih mudah untuk mengeluarkan batuk lendir.
·         Ikan » Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan omega-3 asam lemak yang ditemukan dalam ikan seperti tuna, salmon, dan mackerel bisa menurunkan risiko pengembangan alergi.
·         Yogurt » Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri sehat yang disebut probiotik ditemukan dalam yogurt. Yogurt ini dapat sedikit mengurangi serbuk sari gejala alergi pada anak-anak.


Sumber


0 komentar:

Posting Komentar